Ringkasan Berita

Indonesia Masih Tertinggi di Asia Tenggara Covid-19 Dunia 14 April 2021

Indonesia Masih Tertinggi di Asia Tenggara Covid-19 Dunia 14 April 2021 : Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia. Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara. Sejak pertama kali ditemukan di China pada Desember 2019 silam, jumlah kasus positif Covid-19 dunia terus mengalami peningkatan. Saat ini sejumlah negara mulai menjalankan vaksinasi Covid-19.

Covid-19 telah memberikan dampak negatif terhadap sejumlah sektor kehidupan manusia seperti kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Berdasarkan data terbaru dari World o Meters sebagaimana dikutip oleh Ringkasan.my.id jumlah kasus Covid-19 dunia pada Rabu, 14 April 2021 pagi WIB mencapai 138.000.651 kasus.

Covid-19 Dunia

Dalam data tersebut, Amerika Serikat hingga saat ini masih menepatkan posisi pertama tingkat kasus Covid-19 dunia dengan total kasus 32.069.710 dengan penambahan kasus baru dalam 24 jam terakhir sebanyak 76.646 orang.

Adapun peringkat kedua diikuti oleh India dengan total 13.871.321 kasus dengan penambahan dalam 24 jam terakhir mencapai 185.248 jiwa.

 

Indonesia Masih Tertinggi

Sementara itu, Iran dan Indonesia saat ini masih berada 20 besar kasus Covid-19 di Asia. Iran sendiri angka kasus mencapai 2.118.212 dengan penambahan dalam 24 jam terakhir sebanyak 24.760 kasus. Sedangkan Indonesia saat ini kasus terkonfirmasi mencapai 1.577.526 dengan penambahan kasus positif dalam 24 jam terakhir mencapai 5.702 orang.

 

Dari data tersebut Indonesia Masih Tertinggi dengan kasus konfirmasi di kawasan Asia Tenggara.

: Indonesia Masih Tertinggi

Update Corona 14 April: 10 Negara dengan Kasus Tertinggi

Covid-19 Dunia

Update virus corona Covid-19. Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (14/4/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 137.990.445 (137 juta) kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 110.897.982 (110 juta) pasien telah sembuh, dan 2.970.716 orang meninggal dunia. Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 24.121.747 dengan rincian 24.017.001 pasien dengan kondisi ringan dan 104.746 dalam kondisi serius.

1.Amerika Serikat: 32.065.805 kasus, 577.152 orang meninggal, total sembuh 24.622.646

2. India: 13.871.321 kasus, 172.115 orang meninggal, total sembuh 12.332.688

3. Brasil: 13.599.994 kasus, 358.425 orang meninggal, total sembuh 11.957.068

4. Perancis: 5.106.329 kasus, 99.480 orang meninggal, total sembuh 313.051

5. Rusia: 4.657.883 kasus, 103.601 orang meninggal, total sembuh 4.281.776

6. Inggris: 4.375.814 kasus, 127.123 orang meninggal, total sembuh 3.992.416

7. Turki: 3.962.760 kasus, 34.455 orang meninggal, total sembuh 3.424.733

8. Italia: 3.793.033 kasus, 115.088 orang meninggal, total sembuh 3.158.725

9. Spanyol: 3.376.548 kasus, 76.625 orang meninggal, total sembuh 3.114.053

10 Jerman: 3.031.836 kasus, 79.408 orang meninggal, total sembuh 2.700.200

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, pasien pulih, maupun yang meninggal dunia. Hingga Selasa (13/4/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 5.702. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 1.577.526 orang. Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 6.349 orang. Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 1.426.145 orang. Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 126 orang. Sehingga jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 42.782 orang.

Pengertian Coronavirus

Coronavirus atau disebut juga dengan virus corona merupakan keluarga besar virus yang mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.

Namun, beberapa jenis virus corona juga bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius, seperti:

  • Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV).
  • Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
  • Pneumonia.

SARS yang muncul pada November 2002 silam di Tiongkok menyebar ke beberapa negara lain. Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Inggris, Italia, Swedia, Swiss, Rusia, hingga Amerika Serikat. Epidemi SARS yang berakhir hingga pertengahan 2003 itu telah menjangkiti sebanyak 8.098 orang di berbagai negara. Setidaknya sekitar 774 orang mesti kehilangan nyawa akibat penyakit infeksi saluran pernapasan berat tersebut.

Sampai saat ini, terdapat tujuh jenis coronavirus (HCoVs) yang telah diidentifikasi, yaitu:

  • HCoV-229E.
  • HCoV-OC43.
  • HCoV-NL63.
  • HCoV-HKU1.
  • SARS-COV (yang menyebabkan sindrom pernapasan akut).
  • MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah).

COVID-19 atau dikenal juga dengan Novel Coronavirus (menjadi penyebab wabah pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019 dan menyebar ke negara lainnya mulai Januari 2020. Indonesia sendiri mengumumkan adanya kasus covid 19 dari Maret 2020 lalu).

Faktor Risiko Infeksi Coronavirus

Covid-19 Dunia

Siapa saja dapat terinfeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini. Selain itu, kondisi musim juga mungkin berpengaruh. Contohnya, di Amerika Serikat, infeksi virus corona lebih umum terjadi pada musim gugur dan musim dingin.

Lalu, seseorang yang tinggal atau berkunjung ke daerah atau negara yang rawan virus corona juga berisiko terserang penyakit ini. Misalnya, berkunjung ke Tiongkok, khususnya kota Wuhan, yang pernah menjadi wabah COVID-19 yang bermulai pada Desember 2019.

Penyebab Infeksi Coronavirus

Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, melalui:

  • Percikan air liur pengidap (batuk dan bersin).
  • Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
  • Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona.
  • Tinja atau feses (jarang terjadi),

Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-rata gejala timbul antara 2–14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Sementara itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar.

Sebenarnya, virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia atau menyebar ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke manusia.

Gejala Infeksi Coronavirus

Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus yang menyerang dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut ini beberapa ciri-ciri awal corona:

  • Hidung beringus.
  • Sakit kepala.
  • Batuk.
  • Sakit tenggorokan.
  • Demam.
  • Merasa tidak enak badan.
  • Hilangnya kemampuan indera perasa dan penciuman.

Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19), yang mengakibatkan gejala seperti:

  • Demam yang mungkin cukup tinggi bila pengidap mengidap pneumonia.
  • Batuk dengan lendir.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.

Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.

Beberapa pengidap COVID-19 juga mengalami gejala yang sebenarnya bersifat ringan. Jadi, selalu waspada jika mengalami gejala yang tidak biasa pada tubuh.