Bisnis

Cara Mempraktikkan Berpikir Reflektif

Berpikir Reflektif. Terlibat dalam pemikiran reflektif dapat membantu Anda memahami pengalaman Anda sendiri untuk menerima tantangan baru dan meningkatkan kompetensi. Anda dapat menggunakan pemikiran reflektif untuk menginformasikan keputusan pribadi dan pengembangan profesional.

Apa itu Berpikir Reflektif?

Berpikir reflektif adalah bentuk berpikir kritis yang merefleksikan pengalaman dan pembelajaran. Proses berpikir ini, yang dipopulerkan oleh buku How We Think milik filsuf AS John Dewey, membutuhkan introspeksi yang intens dan dapat meningkatkan proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Proses pemikiran reflektif yang lambat dan metodis juga dapat membantu pemikir menemukan bias pribadi dan mengembangkan kesadaran diri.

Pemikiran reflektif berlaku untuk berbagai bidang, memungkinkan para pemimpin bisnis, pemerintah, dan akademik untuk merenungkan tindakan, mempertimbangkan kesejahteraan orang lain, dan lebih dalam memahami keputusan pribadi yang menginformasikan tindakan mereka.

Cara Mempraktikkan Berpikir Reflektif

Kembangkan kemampuan berpikir reflektif dengan menyelesaikan pembelajaran yang digariskan oleh John Dewey dalam lima langkah berikut:

1. Tentukan masalahnya. Pemikiran reflektif mendorong pertanyaan strategis yang menjawab kebutuhan spesifik. Jika Anda mendefinisikan masalahnya dengan jelas, akan lebih mudah untuk mempertimbangkan kemungkinan solusi untuk memenuhi kebutuhan.

2. Analisis masalahnya. Keterampilan berpikir reflektif mengutamakan pertimbangan daripada jawaban yang tergesa-gesa. Pikirkan langkah-langkah sebelumnya yang diambil untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Identifikasi pembelajaran dari upaya sebelumnya dan pertimbangkan tindakan mana yang berhasil atau tidak.

3. Sebutkan kebutuhan solusinya. Setelah memikirkan seluk-beluk masalah, tuliskan kebutuhan inti apa yang akan berperan dalam mencari solusi. Anda dapat melakukannya melalui jurnal, meditasi, atau latihan kontemplatif lainnya yang berfokus pada langkah-langkah yang disengaja untuk sukses.

4. Cari solusi yang memungkinkan. Dengan persyaratan solusi Anda tertulis atau dipikirkan, hasilkan solusi yang memungkinkan. Telusuri diri Anda melalui hasil yang mungkin dari solusi yang Anda usulkan untuk melihat ke mana solusi itu mengarahkan Anda dan pertanyaan lebih lanjut apa yang mungkin dihasilkannya.

5. Pilih solusi terbaik yang tersedia. Akhirnya, pemikiran reflektif diakhiri dengan pemilihan dan penerapan solusi yang paling logis dan menguntungkan. Kejar solusi ini; hasilnya akan menjadi dasar untuk siklus pembelajaran baru untuk masalah masa depan.

3 Contoh Berpikir Reflektif

Pertimbangkan penerapan pemikiran reflektif berikut dalam kehidupan pribadi dan profesional:

1. Komunikasi: Mitra dalam suatu hubungan mungkin menggunakan pemikiran reflektif untuk menavigasi periode yang menantang. Misalnya, salah satu mitra mungkin menggunakan pemikiran reflektif untuk mengevaluasi pengalaman bersama dan mempertimbangkan sudut pandang pasangannya. Pemikir mempertanyakan kesadaran diri mereka dalam situasi ini, kebutuhan mereka, dan harapan jangka panjang mereka. Orang ini kemudian menggunakan refleksinya untuk menginformasikan percakapan di masa depan dengan pasangannya dengan lebih baik.

2. Manajemen: Pemikiran reflektif bisa berguna di tempat kerja. Misalnya, seorang manajer yang mengawasi seorang karyawan yang tidak unggul mungkin menggunakan pemikiran reflektif untuk merefleksikan etos kerja sebelumnya dari karyawan tersebut serta keberhasilan dan kekurangannya. Pemikir mempertanyakan keterampilan manajerial mereka sendiri dan bagaimana mereka dapat melayani karyawan dan perusahaan ini dengan lebih baik. Manajer juga memandang etos kerja mereka dari sudut pandang karyawan.

3. Pendidikan: Seorang guru mungkin menggunakan pemikiran reflektif untuk membantu siswa memahami konsep yang menantang. Guru dapat memberikan waktu kepada siswa untuk merenungkan pelajaran dan kesempatan untuk menuliskan pikiran, perasaan, dan pertanyaan mereka. Proses reflektif ini dapat membantu siswa memahami dan mengingat konsep.