Infografis

Fenomena Ikan Menepi Pantai Jakarta Utara

Fenomena Ikan Menepi Fenomena ikan-ikan kecil terdampar di Pantai Mutiara, Jakarta Utara membuat heboh media sosial. Fenomena tersebut juga terjadi di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. Dalam video yang tersebar di media sosial memperlihatkan ribuan ikan-ikan kecil terdampar. Di bebatuan pemecah ombak di Apartemen Regatta Pulau Marina. Ancol. Jakarta Utara. Beberapa orang terlihat memunguti ikan-ikan tersebut.

Polisi Duga Akibat Perubahan Iklim

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, fenomena ikan-ikan ‘menepi’ ini terjadi karena faktor perubahan iklim. “Dari hasil pengecekan memang benar adanya kejadian tersebut. Informasi yang kami peroleh dari dinas terkait, hal ini terjadi di perkirakan karena perubahan iklim di laut terhadap ikan tersebut yang tidak kuat terhadap panas air laut.

Ikan-ikan tersebut, menurut Zulpan, di manfaatkan oleh warga sekitar. Warga memunguti ikan-ikan yang terdampar tersebut. “Pada akhirnya di manfaatkan oleh warga masyarakat nelayan untuk mengambil ikan-ikan yang menepi di area pantai bebatuan pemecah ombak Apartemen Regata,” katanya.

DKPKP Ambil Sampel

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta turun tangan menelusuri fenomena ribuan ikan yang terdampar di bebatuan pemecah ombak di Apartemen Regatta Pulau Marina, Ancol, Jakarta Utara. Sampel dari ribuan ikan telah di ambil petugas. “Pagi tadi tim Dinas KPKP bersama OPD (organisasi perangkat desa) lainnya ke lapangan untuk mengambil sampel,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta.

BMKG Sebut Bukan Tanda Gempa

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena tersebut bukan tanda terjadinya gempa. “Banyak faktor di antaranya faktor kesuburan perairan, angin dan arus laut. Tidak ada hubungannya dengan akan terjadinya gempa ya,” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo.

Eko menyatakan bahwa secara tak kasat mata, angin laut telah mendorong ikan-ikan kecil tersebut mengikuti arus hingga terdampar di pesisir pantai. Masyarakat di imbau untuk tidak panik karena fenomena itu dapat terjadi pula pada ikan-ikan yang lebih besar seperti paus ataupun lumba-lumba. Sebab, terdapat kemungkinan bahwa dorongan angin yang membawa ikan-ikan kecil menarik perhatian ikan yang lebih besar untuk mencari makanan sesuai dengan rantai makanannya.

Selain dorongan angin, Eko menyebutkan terdapat kemungkinan kalau berbagai unsur hara lainnya yang dibutuhkan ikan-ikan kecil itu, mengikuti arus angin sehingga mendorong ikan mendekati garis pantai. Kemungkinan lainnya yakni karena adanya kandungan klorofil-a yang menjadi salah satu faktor kesuburan di laut.

Eko menambahkan bahwa terdamparnya ikan-ikan kecil tersebut, bisa dikatakan sebagai wujud fenomena langka akibat ketidaknormalan oseanografi yang menjadi sebuah anugerah bagi para warga, karena dapat memanen ikan tanpa menggunakan jala di laut. Meski demikian, Eko menyatakan bahwa fenomena laut itu masih dugaan sementara BMKG. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk bisa memastikan alasan ikan-ikan kecil tersebut terdampar hingga ke pesisir pantai.