10 Manfaat Baby Spa, Dukung Perkembangan Motorik hingga
Spa Bayi kini semakin menjamur, terutama di kota-kota besar. Banyak ibu yang akhirnya ‘latah’ mengikuti tren ini. Lantas, apa sebenarnya manfaat spa bayi untuk bayi? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut!
Apa itu Spa Bayi?
Spa Bayi atau spa bayi adalah salah satu bentuk perawatan bayi yang memiliki beberapa tahapan. Spa merupakan kepanjangan dari sendirian dengan air. Hanya memiliki arti pengobatan, per artinya dengan, dan air adalah air.
Jadi, secara harfiah, arti dari spa bayi adalah pengobatan atau perawatan dengan menggunakan air sebagai media.
Tahapan perawatan ini bisa jadi berbeda antara satu tempat dengan tempat lain. Namun, umumnya, dimulai dari tahapan memijat bayi agar otot dan sarafnya terangsang.
Setelah tahap pemijatan selesai, maka lanjut pada tahap senam bayi. Terapis profesional akan membuat tubuh bayi seolah sedang senam. Tahap berikutnya adalah tahap berendam atau berenang ala bayi (bayi berenang).
Manfaat Baby Spa untuk Bayi
Bukan sekadar tren, berikut ini adalah beberapa manfaat spa bayi yang sebaiknya diketahui para orang tua:
1. Mendukung Perkembangan Motorik
Salah satu manfaat spa bayi yang utama adalah mendukung perkembangan motorik anak, baik motorik kasar maupun motorik halus.Otot-otot bayi akan menjadi lebih kuat dan bisa berkoordinasi dengan lebih baik lagi.
Selain itu, koordinasi otot kecil pada mata dan tangan juga akan terangsang. Ini penting untuk perkembangan motorik halus bayi Anda.
Perkembangan motorik bayi Anda akan lebih pesat lagi jika ditunjang dengan aktivitas bermain secara rutin.
Baca Juga: 10 Penyebab dan Cara Menenangkan Bayi Rewel di Malam Hari
2. Menghilangkan Stres
Bayi adalah makhluk mungil yang mudah stres. Tangisannya yang cukup intens akan membuat bayi stres dan penat. Dengan spa bayi, stres yang dialami bisa teratasi.
Perlakuan spa bayi akan merangsang hormon kortisol dan oksitosin. Hormon kortisol yang merupakan hormon penyebab stres akan berkurang sehingga bayi pun menjadi lebih riang.
Perlakuan ini juga akan meningkatkan produksi hormon oksitosin sehingga bayi akan merasa lebih tenang dan nyaman. Dengan begitu, stres bayi akan hilang dan ceria pun akan datang.
3. Meningkatkan Nafsu Makan
Bayi yang mendapatkan perawatan ini cenderung memiliki nafsu makan yang lebih tinggi. Pasalnya, setelah melakukan spa, produksi hormon gastrin dan insulin meningkat. Perlu dicatat bahwa peningkatan kedua hormon ini membuat nafsu makan bayi meningkat.
4. Memperbaiki Pola Tidur
Tubuh yang lebih tenang setelah spa bayi akan membuat bayi merasa lebih rileks. Selain itu, gerakan bayi yang menguras energi akan membuat bayi lelah. Pada akhirnya, bayi akan cepat tertidur lelap. Cara ini bisa membantu memperbaiki pola tidur si Kecil agar teratur.
5. Meningkatkan Sistem Kekebalan
Ingin bayi Anda jarang sakit? Salah satu caranya adalah dengan melakukan spa bayi secara teratur. Perlakuan ini bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi; sehingga bayi menjadi lebih kuat ketika kuman atau virus menyerang.
6. Membantu Menambah Berat Badan
Manfaat spa bayi untuk bayi terkait dengan berat badan mereka. Kamu harus tahu, perlakuan ini bisa membantu meningkatkan berat badan bayi.
Penelitian tahun 2018 lalu menemukan, spa bayi yang dilakukan pada usia 3-6 bulan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan si Kecil secara signifikan.
Selain karena nafsu makan bayi yang meningkat, spa bayi juga berkontribusi dalam merangsang enzim-enzim yang ada di dalam perut.
Enzim-enzim pencernaan tersebut akan membantu menyerap zat gizi lebih optimal dari makanan bayi. Hal ini membuat tubuh bayi mendapatkan lebih banyak zat-zat gizi sehingga berat badannya bertambah.
7. Melancarkan Sirkulasi Darah
Spa bayi yang melibatkan pijatan bayi sebagai salah satu tahapannya akan membantu melancarkan peredaran darah pada bayi. Peredaran darah yang lancar sangat penting bagi tumbuh kembang dan kesehatan bayi.
8. Meningkatkan Kecerdasan
Setiap ibu pastinya ingin memiliki anak yang cerdas. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendukung hal ini adalah spa bayi. Ya, manfaat spa bayi dapat membuat fungsi otak bekerja lebih optimal.
Tahapan spa bayi yang paling berperan pada manfaat ini adalah tahap pemijatan pada bayi. Pijatlah saraf dan otot bayi agar sinapsisnya terangsang.
Baca Juga: Bunda, Begini Cara Mudah Menyendawakan Bayi agar Tidak Rewel
9. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Pijat yang dilakukan secara teratur lewat spa bayi dapat membantu meredakan sembelit atau konstipasi pada bayi. Dengan pijatan saat spa, gas, dan produk limbah akan keluar dari tubuh si Kecil.
Selain itu, pijatan juga dapat membantu mengurangi stres sehingga rasa sakit yang berkaitan dengan sindrom iritasi usus besar bisa berkurang.
Tak cukup sampai di situ, teknik pijat juga dapat mendukung proses pencernaan, bahkan membantu mengatasi kolik pada bayi.
10. Mendukung Perkembangan Mental
Menurut sebuah penelitian, sebanyak 73 bayi baru lahir yang menerima pijatan teratur selama dua tahun terakhir menunjukkan skor Indeks Perkembangan Mental yang signifikan lebih tinggi, dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya menerima kontak dari kulit-ke-kulit.
Ini artinya, spa bayi bisa membantu mendukung perkembangan mental bayi yang baru lahir.
Itulah sederet manfaat spa bayi yang penting untuk diketahui. Sebagai catatan, bayi mulai diperbolehkan ikut perlakuan ini mulai usia 3 bulan, saat lehernya sudah tegak. Semoga informasi ini bermanfaat!
- Anonim. Manfaat Kesehatan Pijat & Hidroterapi untuk Bayi. https://www.itsybitsybabyspa.ca/benefits. (Diakses pada 24 Agustus 2022).
- Anonim. Abstrak Tugas Akhir. Landasan Teori (Baby Spa). http://abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/R1115042_bab2.pdf. (Diakses pada 22 Januari 2019)
- D Setiawan. 2015. Skripsi: Pengaruh Baby Spa (Solus Per Aqua) terhadap Pertumbuhan Bayi Usia 3-4 Bulan. Surakarta: UMS. http://eprints.ums.ac.id/35980/18/naskah%20publikasi%20revisi%202.pdf (Diakses pada 22 Januari 2019).
- By Wire, Bride, & Fitria. 2018. Dampak Baby Spa Terhadap Tumbuh Kembang Bayi Usia 3-6 Bulan Di Puskesmas I Denpasar Selatan. https://www.msjonline.org/index.php/ijrms/article/viewFile/4957/4089. (Diakses pada 24 Agustus 2022)..
DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi