Hino Finance Indonesia Terbitkan Obligasi Perdana Rp700
Bisnis.comJAKARTA – Perusahaan pembiayaan (multifinance/leasing) PT Hino Finance Indonesia menerbitkan surat utang perdananya senilai Rp700 miliar.
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan di Harian Bisnis Indonesiaa, Obligasi I Hino Finance Indonesia Tahun 2022 ini akan diterbitkan dalam dua seri dengan tingkat bunga dan nominal yang belum ditentukan. Seri A akan berjangka waktu 370 hari, sedangkan Seri B akan memiliki jangka waktu 3 tahun.
Masa penawaran awal surat utang leasing yang fokus pembiayaan truk, transportasi, dan alat berat ini akan berlangsung mulai hari ini, Senin (7/11/2022) sampai Selasa (19/7/2022). Tanggal efektif yang diperkirakan terealisasi pada 29 Juli 2022.
Adapun masa penawaran umum akan berlangsung pada 2-4 Agustus 2022. Penjatahan akan berlangsung 5 Agustus 2022, kemudian distribusi dan pencatatan jatuh pada 9 dan 10 Agustus 2022. Tanggal pembayaran bunga pertama untuk Seri A maupun Seri B akan berlangsung 9 November 2022.
Dalam rangka penerbitan obligasi, Hino Finance telah melakukan pemeringkatan, di mana Fitch Ratings mengganjar leasing terafiliasi PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS) ini di AAA (idn) alias tiga kali lipat SEBUAH.
Manajemen Hino Finance menyebut dana dari penawaran umum obligasi ini setelah dikurangi dengan komisi, biaya, dan pengeluaran sehubungan dengan emisi, akan digunakan secara keseluruhan untuk modal kerja dalam bentuk pembiayaan sebagaimana kegiatan usaha.
Adapun penjamin pelaksana emisi obligasi perdana Hino Finance ini akan dipegang oleh CIMB Niaga Sekuritas dan DBS Vickers Sekuritas, dengan wali amanat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) alias BRI.
Adapun, total aset Hino Finance tercatat dalam tren pemulihan, karena masih turun dari capaian akhir 2020 senilai Rp4,57 triliun, menjadi Rp3,49 triliun pada akhir 2021, kemudian naik tipis menjadi Rp3,62 triliun per Maret 2022.
Penurunan aset karena piutang piutang sebagai lini bisnis utama Hino Finance masih terkoreksi dari Rp3,5 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp3,02 triliun pada akhir 2021.
Namun, nilai pembiayaan baru berdasarkan objek pembiayaan Hino Finance tahun lalu senilai Rp2,16 triliun telah meningkat dari 2020 senilai Rp1,4 triliun.
Pembiayaan baru sepanjang tahun lalu, tepatnya terbagi truk sebelumnya Rp1,3 triliun menjadi Rp2,11 triliun, minibus dan Jeep dari Rp99,6 miliar menjadi Rp26,8 miliar, serta mobil pikap dan alat berat yang sepanjang 2020 sama-sama nihil, kini masing-masing -masing-masing tersalurkan senilai Rp6.63 miliar dan Rp17,7 miliar.
Kinerja laba-rugi Hino Finance pun tercatat dalam tren pertumbuhan, terutama berkat upaya efisiensi di tengah pendapatan yang masih terkoreksi.
Secara rinci, laba bersih Hino Finance naik dari Rp34,43 miliar sepanjang 2020 menjadi Rp57,83 miliar. Sementara laba sepanjang kuartal I/2022 juga naik menjadi Rp15,56 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp13,26 miliar.
Sebagai informasi, saat ini saham Hino Finance dimiliki oleh Hino Motors Ltd. sebanyak 40 persen, Indomobil Multi Jasa sebesar 40 persen, dan Summit Global Auto Management BV sebesar 20 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di berita Google
Simak Video Pilihan di Bawah Ini :
Konten Premium