Bisnis

BRI Finance Bidik Porsi Pembiayaan Konsumen 70%

JAKARTA, Investor.id – PT BRI Multifinance Indonesia atau BRI Finance akan menggenjot porsi pembiayaan konsumer hingga mencapai 70% dari total portofolio pembiayaan. Hal ini sejalan dengan penunjukan perusahaan sebagai Pinjaman Otomatis Gateway Tunggal BRI Group serta pulihnya ekonomi dari pandemi Covid-19.

Direktur Utama BRI Finance Azizatun Azhimah mengatakan, perseroan optimistis dapat merealisasikan target tersebut melalui sinergi bersama induk dan optimalisasi momentum tahun pemulihan ekonomi 2022.

Baca juga: Ekspansi Pembiayaan, BRI Finance Emisi Obligasi Rp 700 Miliar

“Optimisme ini tak terlepas dari upaya pemerintah yang semakin baik dalam mengendalikan pandemi Covid-19, yang sejak awal 2020 membatasi aktivitas ekonomi secara langsung,” kata Azizatun melalui keterangan tertulis, pada Rabu (27/7/2022).

Dia menjelaskan, BRI Finance sebelumnya dikenal sebagai perusahaan pembiayaan yang pasar terbesarnya di segmen komersial dengan porsi mencapai 70% dari total portofolio, sementara sisanya adalah segmen konsumen. Sejalan dengan aspirasi untuk mengalihkan fokus bisnis serta kondisi ekonomi yang semakin membaik, ingin membalik porsi dari portofolio pembiayaan tersebut.

“Kami melakukan meningkatkan pembiayaan konsumen. Hingga Mei 2022, kami sudah menaikkan tarif pembiayaan konsumen menjadi sekitar 68% dari total portofolio. Targetnya di kisaran 70% lebih dan sisanya komersial. Pergeseran fokus sudah dilakukan sejak 2019, namun baru tahun 2022 ini, kami memacu pertumbuhan segmen konsumen secara lebih agresif saat pasar juga sudah mendukung,” ujar Azizatun.

Strategi Inisiatif

BRI Finance, lanjutnya, juga telah menerapkan beberapa strategi inisiatif. Pertama, implementasi pembiayaan tanpa cabang melalui penempatan tenaga pemasar di unit kerja BRI. Hal ini merupakan salah satu bentuk optimalisasi penunjukannya sebagai Single Gateway Auto Loan BRI Group atau seluruh dunia otomotif BRI Group ke Perusahaan yang sudah dilakukan sejak tahun 2020.

Kedua, pengembangan digitalisasi bisnis dan gerbang pembayaran satunya melalui pengembangan dan inovasi aplikasi MyBrif 3.0 sebagai bagian dari transformasi digitalisasi proses bisnis. Strategi terkait ini pula BRI Finance bekerja sama dengan ekosistem BRI Group termasuk super apps BRI yaitu BRIMo dan layanan tanpa cabang BRILink. Sementara untuk pertumbuhan pasar di luar grup, BRI Finance melakukan kolaborasi digitalisasi bisnis bersama marketplace otomotif.

Baca juga: BRI Finance Bidik Pembiayaan Baru di Atas Rp 5 Triliun Tahun 2022

Ketiga, implementasi persetujuan jalur cepat untuk percepatan persetujuan pembiayaan. Inisiatif ini merupakan bagian dari proses reengineering melalui pemanfaatan credit scoring dan data digital sehingga diharapkan proses pengajuan pembiayaan hingga persetujuan dilakukan kurang dari satu hari.

Saat ini BRI Finance didukung oleh 18 kantor cabang dengan 8 kantor pemasaran yang tersebar di kota besar di Indonesia. Pada tahun 2022, pembiayaan baru BRI Finance ditargetkan mencapai Rp 4,1 triliun dan sudah terealisasi lebih dari Rp2 triliun. Per Mei 2022, total piutang pembiayaan BRI Finance mencapai Rp5,6 triliun, naik sekitar 39% setiap tahun dan tumbuh sekitar 18% dari posisi 2021.

Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)